Jumat, 28 November 2008

Ilmiah Shalat 1

Maghfirah dengan Shalat

Barokah itu adalah Maghfirah dengan Shalat sebagai mirajnya Umat Islam ketika ia berada didalam shalat dengan IHSAN setelah fase Iman dan Islamnya dilalui. Didalam Shalat lah Rasul merasakan kebahagian, jadi bukan karena BISA sholat tetapi karena DI DALAM SHOLAT kesadaran kudus manusia BISA disuperposisikan atau diunifikasikan dengan kepatuhan pada sunnatullah yaitu hukum keseimbangan dinamis, dengan Kesadaran akan RASA dan MAQNAA Allah sebagai satu-satunya Realitas Absolut atau AL-HAQQ.

Sholatnya sendiri adalah anugerah Allah dengan la Hawla Walla Quwaata illa Billah. Artinya ketika Umat Islam shalat sebenarnya itulah puncak penyaksian atau musyahadah ketuhanan yang dinyatakan oleh Allah sebagai suatu tanda bagaimana Allah sebagai Pecinta menghadirkan Yang Dicinta sebagai KekasihNya dengan simbologi Laam-Alif.

Didalam sholat gerak dan ucapan kita adalah keinginan dan kehendak Tuhan yang dinyatakan dengan REAL, maka dari gerakan sholat itu pula sebenarnya tersembunyi Maqnaa dan arti tentang segala sesuatu. Ketika dengan ketukan 2 rakaat kita mengakhiri satu fase shalat, maka ketukan itu mewakiki aktualisasi dari titik di bawah huruf Ba kalimat Basmalah. Dan dengan posisi duduk akhir dengan tangan kanan di atas paha, telunjuk tangan kita menuding ke depan bertumpu pada Ibu Jari dan 3 jari lainnya yang dilipat.

Maka dari situlah terpancar air sebagai simbologi Pengetahuan Tuhan Murni yang kelak melahirkan simbol yang dituliskan dengan PENA, konsep geometris ideal golden ratio, bilangan dan huruf, dari tangan-tangan yang diciptakan Tuhan itulah kita pun mengenal diri dengan UBUDIYAH SHALAT 5 WAKTU dan akhirnya menatap Tuhan dengan keintiman dan kekhususan seorang Hamba dan Kekasih, Hamba dan Teman, Hamba dan HibahNya dan atribut istimewa lainnya. Dan dari tangan kita dengan Sidik Jari yang Unik semua perbuatan manusia akan dihisab satu demi satu, seorang demi seorang, untuk apa semua anuherah Tuhan itu, untuk menetapkan keberadaaNya atau mendustakanNya. Makanya tidak heran kalau dalam surat al-Rahmaan disebutkan “Nikmat Mana Lagi Yang Kamu Dustakan?” sebanyak 31 kali.

Jadi, sungguh beruntung Umat Islam yang melaksanakan UBUDIYAH SHALAT dengan sadar, ikhlas dan ihsan bukan dengan niat busuk materialistik yang berujung kepada syirik. Dan celakalah manusia yang shalat tapi lalai dengan shalatnya maupun yang melalaikan warisan Rasulullah dengan mengabaikan shalat, perintah dan laranganNya. Maka Umat Islam yang shalat tapi tidak mampu menyataka SHALAT sebagai suatu kepatuhan Hamba kepada PenciptaNya ia akan terjebak dalam sikap kebodohan yang mengarahkannya menjadi kaum syirikus, munafikus, zindikus, dan kafirus sebagai manusia yang bodoh dan lalai sampai akhirnya menjadi SUMMUM, BUKMUM, dan UMYUN, yaitu Dajjal yang buta matahatinya. Nah, kalau sudah begini ternyata hanya Tuhanlah yang bisa membuka matahatinya bukan manusia, seperti halnya Rasul yang hanya memberi petunjuk kepada manusia untuk memuliakan akhlaknya dengan cara menyampaikan pengetahuan Tuhan dengan Shalat, Al Qur’an dan as-Sunnah. Maka, jangan menjadi sombong dan ghurur kalau cuma baru bisa mengaku-aku Umat Islam tapi tidak menampilkan Jamal dan Jalal Allah di muka bumi yang menghadirkan peradaban berbasis Tauhid Base Society dengan Kalimat Bismillahir al-Rahmaan al-Rahiim. Mulailah Shalat dengan S3URIEUS serta jangan diembel-embeli ilmu ngipri, dan BACALAH AL-QUR’AN dengan jiwa yang murni dan suci, jagalah wudhumu sebisa mungkin, dan nyatakan akhlakmu sebagai AKHLAK MUHAMMAD dengan kodefikasi 47 alias 007 (00 dari biner 4 yaitu 100). Jadilah al-Mukminun yang menjadi Jundullah yang hadir menjadi cermin-cermin Allah yang jernih, yang bisa meneruskan Cahaya Diatas Cahaya kepada semua makhlukNya dengan anugerah simbol, geometri, bilangan dan huruf yang melahirkan penampilan lukisan, tulisan, kata-kata, tindakan, gambar, atau pun penampilan multimedia lainnya dengan sadar, mematuhi hukum-hukum keseimbangan dan keadilan, dan menjadi Citra Tuhan yang real bukan yang semu, karena yang semu adalah limbah materialistik penciptaan, sebagai limbah atau kotoran yang berbau busuk yang disebut Asfalaa Safilin (sejelek-jeleknya makhluk Tuhan bahkan bisa lebih jelek dari binatang sekalipun).

Melalui Nabi Muhammad Allah berfirman,
"Manusia adalah rahasiaKu dan Aku adalah rahasia baginya.
Pengetahuan batin tentang hakikat jiwa adalah rahasia dari sekalian rahasiaKu. Aku hanya memberikannya kepada hati hambaKu yang baik, dan tak seorang pun tahu keadaannya selain Aku" (Abdul Qadir al-Jilani)

Panca Indra kita seperti lima pintu yang menghadap dunia luar, tapi lebih menakjubkan dari itu, hati kita punya jendela yg menyongsong dunia ruh yg tak terlihat (Al-Ghazali)

Ada banyak jalan menuju Allah, sama banyaknya dengan jiwa yang diciptakanNya. Hati orang yang beriman adalah tempat suci bagi Allah,
tiada apapun selain Allah yang diperbolehkan masuk ke dalamnya. (Muhammad)

Imanmu tak akan sempurna sebelum hatimu diperbaiki, hatimu tak akan sempurna sebelum lidahmu diperbaiki, lidahmu tidak akan sempurna sebelum perbuatanmu diperbaiki


Kekayaan sejati bukanlah harta yang berlimpah-limpah melainkan hati yang pemurah.

Sesungguhnya Allah tidak menilaimu dari penampilan dan kekayaan melainkan dari kebaikan hati dan perbuatanmu.

Keindahan hati akan memancar ke permukaan saat kau mengingat Allah dan berzikir. Pada mulanya kau sebut asma Allah dgn lidahmu. Lalu, ketika hatimu hidup, kau berzikir dgn hatimu. (Abdul Qadir al-Jilani)

Kebenaran tertanam di pusat hatimu, pasrahkanlah kepada Allah untuk menjaganya. Ia akan terwujud dengan taubat yang tulus dan usaha sejati (Abdul Qadir a l Jilani)

Ada penggosok untuk segala yang berkarat; dan penggosok hati adalah zikir, terus meneruslah menyebut Asma Allah (Muhammad).

Bergegaslah. Sapulah kamar hatimu. Persiapkanlah untuk rumah Sang Kekasih. Saat kau keluar, Dia akan masuk. Di dalam dirimu, saat kau terbebas dari dirimu, Ia akan mmperlihatkan keindahan-Nya.(Shabitari)

Ia yang ingin mengetahui rahasia dua dunia akan mendapati bahwa rahasia keduanya adalah Cinta (Fariduddin Attar)

Tempat cinta adalah hati, dan hati adalah emas murni. Keagungan Ilahiah menggosoknya dengan menatapnya,menjadikannya terang dan murni. (Samani)

Jika kau hadapkan wajahmu ke arah dimana Cinta berkuasa, akan kau lihat seluruh jagad raya terhampar laksana taman mawar. (Ahmad Hatif)

Biyasakno kulinakno pangucapmu podo karo karepe atimu (Biasakan ucapanmu selaras dengan kehendak hatimu) (Dawuh almarhum Hadlratusy Syeikh KH Abdul Djalil Mustaqiim, Guru Mursyid tarekat Syadziliyah, Qadiriyyah, Naqsabandiyyah, Pondok Peta Tulungagung)



Terima Kasih …. Anda bersedia membaca cuplikan ini… ini tidak lain agar supaya kita semua bisa memahami lebih baik dari yang sebelumnya.

… Perbanyaklah Menebarkan Salam …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar